Tuesday, October 22, 2013

Metode Jigsaw


Metode jigsaw pertamakali dikenalkan pada guru‐guru SD dan SMP pada akhir tahun 1970an sebagai metode pembelajaran yang dapat menghasilkan capaian akademik dan social‐emotional (Resor, 2008; Steiner, Stromwall, Brzuzy, dan Gerdes, 1999). Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw memiliki tujuan kognitif, yaitu pengetahuan faktual akademis; dan tujuan sosial, yaitu kerjasama kelompok.

Metode pembelajaran jigsaw adalah metode pembelajaran yang hampir sama dengan metode pembelajaran skrip kooperatif, namun pada metode pembelajaran jigsaw pembagian topik dan pembagian tugas lebih spesifik lagi.

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif (pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius” yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Urutan langkah-langkah perilaku guru menurut model pembelajaran kooperatif yang diuraikan oleh Arends (1997) adalah sebagaimana terlihat pada table berikut ini:

No comments:

Post a Comment