Sunday, April 6, 2014

Universitas Emansipatif dan Transformatif


Berkaitan dengan pedagogi universitas, Monica McLean (2006: 8)—sebagaimana diulas sedikit di depan—bahwa  ia menggunakan beberapa konsep teori sosial kritis dari Habermas untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kampus dan bagaimana memperbaikinya ke depan. Orientasi Teori Kritis secara umum yang ingin membuka selubung ideologis, praktik eksploitasi, dehumanisasi dan lainnya dilakukan dengan melakukan kritik terhadap fenomena sosial dan kemudian berupaya untuk merubahnya, di sinilah konsep emansipasi (emancipation) atau pembebasan dan transformasi atau perubahan (transformation).  Arah emansipasi dan transformasi ini jugalah yang dituju oleh Monica McLean dalam analisisnya atas pedagogi universitas. Di sinilah Habermas (Monica McLean, 2006: 15) mengarahkan “emansipasi” dan/atau “transformasi” sebagai pemandu dan acuan dalam memformulasikan beberapa pertanyaan mengenai pedagogi dan universitas sebagai berikut:

  • Praksis perkuliahan jenis apakah yang dapat dikatakan sebagai emansipatoris atau telah melakukan transformasi?
  • Bagaimanakah seharusnya bentuk pedagogi universitas yang ditujukan untuk mencapai tujuan keadilan sosial?
  • Jenis institusi, kurikulum, pedagogi dan perilaku akademik bagaimanakah yang sesuai dengan tujuan-tujuan tersebut?
  • Apakah konsep “kolonisasi dunia kehidupan”—dari Habermas—dapat menjelaskan apa hambatan universitas dalam mencapai emansipasi atau transformasi?
  • Apakah gambaran rasio komunikatif (communicative reason) dari Habermas memberi kita dasar harapan bagi jenis pedagogi yang dibangun oleh gagasan Teori Kritis?
  • Apakah ide modernitas sebagai proyek yang belum selesai dari Habermas dapat membantu kita menggambarkan kontur emansipasi/transformasi dari pedagogi universitas?
Adanya upaya emansipasi dan transformasi tersebut terjadi karena McLean mendasarkan pada konsepsi Teori Kritis bahwa  dunia pendidikan—sebagaimana yang lazim dinyatakan oleh para pedagog kritis—merupakan arena produksi dan reproduksi sosio-kultural. Bentuk-bentuk dominasi dan hegemoni dunia pendidikan atau yang dalam istilahnya Habermas adalah “kolonisasi” telah menjadikan emansipasi dan transformasi sebagai satu jalan untuk membangun kondisi sosio-kultural yang adil, demokratis, bebas dan damai. Habermas sendiri—sebagaimana dikatakan oleh McLean (2006: 16)—menyatakan bahwa semua praksis pendidikan memproduksi dan mereproduksi dunia kehidupan, memediasi individu dan masyarakat, termasuk bidang ekonomi dan tata pemerintahan. Secara khusus Habermas menempatkan universitas di antara struktur sosial dan struktural dunia kehidupan dan bentuk-bentuk impertif yang sudah terinstrumentalisasi (terbakukan).

No comments:

Post a Comment