Hasil Diskusi
Psikologi Pendidikan
A.
Pertanyaan
3. Ubiquitous computing melihatnya sebagai seorang mahasiswa psikologi yang sedang memahami tentang teknologi pendidikan ?
Pendapat
Kelompok Clara, Lisdiana, Desima:
Lebih baik karena membantu untuk bersosialisasi dengan orang seluruh dunia, terbuka tidah tertutup/personal seperti sebelumnya.
Tanggapan
> Kelompok 8 = Resi, Nurhayani, Bang Irfan.
Contoh ubiquitous computing dalam cakupan pendidikan dan dunia ?
Jawaban:
E-learning, dan lain-lain.
> Kelompok 16 = Atika Mentari, Icfadila, Laili Isrami.
Tidak hanya komputer yang terkoneksi dengan internet. Tetapi yang lainnya bisa.
> Kelompok 15 = Roni, Siti Melisa, Nur Fajrina.
Tidak menjelaskan baik buruk. Masa depan » komputer.
- 1 komputer, banyak orang = kurang efektif.
- 1 komputer, 1 orang = kurang sosialisasi.
- Ubiquitous Computing = biaya murah untuk pendidikan dan yang lainnya.
B.
Pertanyaan
3. Ubiquitous computing melihatnya sebagai seorang mahasiswa psikologi yang sedang memahami tentang teknologi pendidikan ?
Pendapat
Kelompok Nisa Astarid, Angelia, Mentari, Edwin:
Memaksa untuk eksis melalui gadget untuk membantu dalam pembelajaran.
Tanggapan
> Kelompok 10 = Liandra, Merry, Friska.
Peranan dalam bidang pendidikan ?
Jawaban:
(+) WiFi untuk mengakses, seperti mencari jawaban pertanyaan saat persentase sebagai referensi tambahan.
(-) Mencontek jawaban ketika ujian atau kuis.
> Kelompok 6 = Kak Husna.
Apakah sekarang masih masa transisi ?
Jawaban:
Belum terlalu memanfaatkan ubiquitous computing.
Penjelasan Bu Dina:
Ubiquitous computing = kebanjiran informasi, sudah berjalan di belahan dunia lain.
Di Indonesia belum ubiquitous computing.
C.
Pertanyaan
2. Perkembangan pengenalan komputer atau internet sesuai dengan standar grade yang ada dibandingkan dengan pendidikan di Indonesia khususnya di Medan atau dilihat dari pengalaman ?
Pendapat
Kelompok Gusti, Rifany, Mianty, Elda:
Sudah berkembang, dari pengenalan teknologi sejak SD. Seperti mencari jawaban dari tugas yang diberikan dari guru melalui internet.
Tanggapan
> Kelompok 12 = Ajeng, Cyntia Merilyn, Rachel.
Kurang pada pengaplikasiannya di sekolah. Contohnya, di SMA masih belajar Ms.Word.
> Kelompok 4 = Andhika, Agnes, Etika Manda, Cyntia Halim.
Dampak buruk internet.
Pengenalan internet terlalu dini.
> Kelompok 6 = Kak Husna.
Di buku dan di Medan sudah sesuai apa belum ?
Penjelasan Bu Dina:
Dampak parah = karena belajar tidak tuntas, tidak cukup kemampuan untuk memfilter.
Melek teknologi = mengetahui baik/buruknya teknologi, yang buruk di ignore.
Sekolah bertugas untuk membekali, problemnya adalah SDM yang tidak siap.
Pertanyaan
3. Ubiquitous computing melihatnya sebagai seorang mahasiswa psikologi yang sedang memahami tentang teknologi pendidikan ?
Pendapat
Kelompok Clara, Lisdiana, Desima:
Lebih baik karena membantu untuk bersosialisasi dengan orang seluruh dunia, terbuka tidah tertutup/personal seperti sebelumnya.
Tanggapan
> Kelompok 8 = Resi, Nurhayani, Bang Irfan.
Contoh ubiquitous computing dalam cakupan pendidikan dan dunia ?
Jawaban:
E-learning, dan lain-lain.
> Kelompok 16 = Atika Mentari, Icfadila, Laili Isrami.
Tidak hanya komputer yang terkoneksi dengan internet. Tetapi yang lainnya bisa.
> Kelompok 15 = Roni, Siti Melisa, Nur Fajrina.
Tidak menjelaskan baik buruk. Masa depan » komputer.
- 1 komputer, banyak orang = kurang efektif.
- 1 komputer, 1 orang = kurang sosialisasi.
- Ubiquitous Computing = biaya murah untuk pendidikan dan yang lainnya.
B.
Pertanyaan
3. Ubiquitous computing melihatnya sebagai seorang mahasiswa psikologi yang sedang memahami tentang teknologi pendidikan ?
Pendapat
Kelompok Nisa Astarid, Angelia, Mentari, Edwin:
Memaksa untuk eksis melalui gadget untuk membantu dalam pembelajaran.
Tanggapan
> Kelompok 10 = Liandra, Merry, Friska.
Peranan dalam bidang pendidikan ?
Jawaban:
(+) WiFi untuk mengakses, seperti mencari jawaban pertanyaan saat persentase sebagai referensi tambahan.
(-) Mencontek jawaban ketika ujian atau kuis.
> Kelompok 6 = Kak Husna.
Apakah sekarang masih masa transisi ?
Jawaban:
Belum terlalu memanfaatkan ubiquitous computing.
Penjelasan Bu Dina:
Ubiquitous computing = kebanjiran informasi, sudah berjalan di belahan dunia lain.
Di Indonesia belum ubiquitous computing.
C.
Pertanyaan
2. Perkembangan pengenalan komputer atau internet sesuai dengan standar grade yang ada dibandingkan dengan pendidikan di Indonesia khususnya di Medan atau dilihat dari pengalaman ?
Pendapat
Kelompok Gusti, Rifany, Mianty, Elda:
Sudah berkembang, dari pengenalan teknologi sejak SD. Seperti mencari jawaban dari tugas yang diberikan dari guru melalui internet.
Tanggapan
> Kelompok 12 = Ajeng, Cyntia Merilyn, Rachel.
Kurang pada pengaplikasiannya di sekolah. Contohnya, di SMA masih belajar Ms.Word.
> Kelompok 4 = Andhika, Agnes, Etika Manda, Cyntia Halim.
Dampak buruk internet.
Pengenalan internet terlalu dini.
> Kelompok 6 = Kak Husna.
Di buku dan di Medan sudah sesuai apa belum ?
Penjelasan Bu Dina:
Dampak parah = karena belajar tidak tuntas, tidak cukup kemampuan untuk memfilter.
Melek teknologi = mengetahui baik/buruknya teknologi, yang buruk di ignore.
Sekolah bertugas untuk membekali, problemnya adalah SDM yang tidak siap.